Senin, 27 Oktober 2014

Resensi ke-1 Saya Di Koran Jakarta (2)

Sekali Lagi, Sadari Bahaya Narkoba

Resensi ke-1 Lolos Koran Jakarta (Setelah Editing pihak redaksi) edisi Jumat, 24 Oktober 2014 "Sekali Lagi, Sadari Bahaya Narkoba"
KORAN JAKARTA - Buku Melampaui Mimpi mencoba menegur generasi muda yang tejerat narkotika Selain itu, buku ini sekaligus sebagai motivasi para pembaca. Buku ini menceritakan kisah penulis, Ginan, yang sejak kecil kehidupannya “menyedihkan”.



Ketika remaja Ginan terjerat narkoba, minuman keras, dan terinfeksi HIV. Perjalanannya begitu berliku sampai akhirnya mampu menyelesaikan kuliah, mengabdikan diri pada masyarakat, dan bahkan berhasil berangkat ke Prancis.

Judul : Melampaui Mimpi
Penulis : Ginan Koesmayadi dan Sundea
Penerbit: Gagas Media
Cetakan : I, September 2014
Tebal : xii + 328 halaman
ISBN : 979-780-751-7
Harga : Rp65.000
Kisahnya diawali ketika Ginan sering bertengkar dengan orang tuanya. Ayah dan ibu akhirnya bercerai. Dia juga kehilangan kakaknya. Situasi tersebut membuat Ginan pontangpanting mencari jati diri. Hidupnya penuh dengan kehampaan.

Bahkan, kedatangan ibu baru karena ayahnya menikah lagi, tak mengubah apa pun. Hidupnya kosong. Masih ada luka dan trauma. Semua itu terjadi pada waktu dia duduk di SD. Hebatnya, kondisi yang berat bagi seorang bocah itu tidak menggangu pelajaran. Nilai-nilai rapotnya bagus. Namun, kehidupan tambah buruk ketika Ginan SMP dan SMA karena mulai terjerumus. Lingkungan baru menawarkan “penerimaan” sehingga dia jatuh cinta pada valium, nipam, antidepresan, putaw, hingga narkoba suntik. Hidupnya berantakan.

Seperti kebanyakan pencandu narkoba, pria kalem ini pun mulai mencuri barang teman-temannya agar dapat membeli obat-obatan terlarang. Bahkan, orang yang sebenarnya pintar ini merampok rumahnya sendiri. Orang tuanya lalu mengirimnya ke Yogyakarta untuk kuliah di sebuah universitas setempat. Di kampus pun penggembar membaca ini tetap bermasalah.

Pantaslah bila kekasihnya, Anya, meninggalkannya. Teman-teman kuliah sering menemukannya terkapar di toilet karena overdosis. Ayahnya belum menyerah dan mengirimnya ke pesantren di Ponorogo dengan harapan agar sembuh.

Namun, kenyataan berkata lain. Ginan kabur dari pesantren. Mungkin putus asa, ayahnya mencoba memasukkan ke rumah sakit jiwa. “Petualangannya” terus berlanjut ketika dia tertangkap polisi saat mencuri. Aparat menjebloskan ke penjara beberapa bulan. Hidupnya berantakan, kecanduan, ditinggalkan teman, putus cinta, mengecewakan keluarga, dan masuk penjara. Hebatnya, dia bisa bangkit.

“Saat berada di titik terendah, seseorang tak punya pilihan, kecuali berjuang untuk bangkit dan memperbaiki hidup” (hal 90). Ginan mengikuti rehabilitasi di Malaysia. Setelah itu, dia kembali melanjutkan kuliah dan akhirnya diwisuda. Hidup selanjutnya adalah mengisi lembaran kebaikan dengan mendirikan Komunitas Rumah Cemara. Ginan juga berkesempatan bersama teman-temannya berhasil berangkat ke Homeless Cup di Paris.

“Saya percaya pada hukum alam yang berlaku sepanjang masa. Semesta merespons keyakinan kita dengan sesuatu yang baik. Yang Mahakuasa tidak pernah lengah.

Tak ada satu pun yang luput dari-Nya, termasuk doa saya, Semesta, berikan kaki-kaki ini kekuatan untuk melangkah....” (hal 4). Buku ini menjadi pelajaran penting bagi anak-anak muda. Meski ceritanya kurang sistematis dan banyak ungkapan refl ektif yang sulit dimengerti, dia berupaya mengingatkan masyarakat akan bahaya obat-obatan terlarang.

Buku ini perlu dibaca anak-anak muda agar mendapat sudut pandang yang benar terhadap narkotika. Para orang tua juga dapat belajar dari dunia remaja.

Judul : Melampaui Mimpi
Penulis : Ginan Koesmayadi dan Sundea
Penerbit: Gagas Media
Cetakan : I, September 2014
Tebal : xii + 328 halaman
ISBN : 979-780-751-7
Harga : Rp65.000
Diresensi oleh Imam Setiyo, 
Pengemudi Gojek 


Resensi ke-1 Saya Di Koran Jakarta (1)

Mengambil Pelajaran 
Berharga Dari Narkoba



Resensi ke-1 Lolos Koran Jakarta (Sebelum Editing pihak redaksi) edisi Jumat, 24 Oktober 2014 "Mengambil Pelajaran Berharga Dari Narkoba"

Koran Jakarta - Luar biasa, sarat akan pesan moral! Itulah kesan ketika membaca buku Melampaui Mimpi. Buku ini menjadi teguran bagi generasi muda yang ―seperti yang sedang terjadi saat ini― rentan akan krisis jati diri dan jeratan narkotika. Buku ini mengandung pesan berharga bagi remaja yang saat ini belum menyadari bahwa narkotika akan merenggut segalanya. Selain itu, buku ini sekaligus sebagai motivasi untuk pembacanya. Bagaimana tidak, Ginan yang telah melalui kehidupan yang begitu dramatis, masa kecil penuh kesedihan, yang berlanjut hingga remaja, membuat Ginan terkena jeratan narkoba, minuman keras, mencoba narkoba suntik, sampai terinfeksi HIV

Judul              : Melampaui Mimpi
Penulis           : Ginan Koesmayadi dan Sundea
Penerbit        : Gagas Media
Cetakan         : I, September 2014
Tebal              : xii + 328 halaman
ISBN               : 979-780-751-7
Harga             : Rp65.000

Ternyata, Ginan berhasil diwisuda, mengabdikan diri pada masyarakat, bahkan berhasil berangkat ke Prancis.

Bermula ketika Ginan menjalani hidup yang penuh dengan pertengkaran orangtuanya, sampai akhirnya orang tuanya bercerai dan Ginan-pun kehilangan Ibu dan Kakaknya. Kehidupan itu membuat Ginan kesulitan mencari jati diri. Hidupnya penuh dengan rasa hampa. Bahkan, pernikahan Ayah Ginan dengan Ibu baru Ginanpun tidak mengubah apapun. Hidupnya kosong. Masih ada luka dan trauma dalam hidup seorang Ginan. Walaupun begitu, hidup Ginan dimasa SD tidaklah buruk, nilainya baik dan tidak bermasalah. Namun, semua berubah ketika Ginan menginjak bangku SMP dan SMA. Ginan mulai terjerumus. Lingkungan baru menawarkan ‘penerimaan’ membuat Ginan jatuh cinta pada hidupnya saat itu.  Tapi, hal itu justru membuat Ginan hancur. Ginan mulai terpengaruh valium, nipam, antidepresan, putaw, bahkan narkoba suntik. Hidup Ginan berantakan. Ginan mulai berani mencuri barang teman-temannya hanya untuk membeli ‘barang’. Bahkan, Ginan merampok rumahnya sendiri. Ginan lalu dipindahkan oleh orangtuanya ke Yogyakarta. Ginanpun diterima di sebuah universitas.

Dikampus pun Ginan tetap bermasalah. Anya, kekasih Ginan, memutuskan untuk meninggalkan Ginan. Dikampus, teman-teman Ginan sering menemukannya terkapar di toilet dengan kondisi overdosis. Ayahnya belum menyerah. Ginan dipesantrenkan di Ponorogo dengan harapan Ginan bisa sembuh. Namun, kenyataan berkata lain. Ginan kabur dari pesantren. Tak berhenti sampai disitu, takdir juga berkata bahwa Ginan harus kehilangan salah satu keluarganya. Bahkan, Ginan juga kehilangan teman akrabnya sendiri.

Belum menyerah, Ayah Ginan mencoba memasukkannya ke rumah sakit jiwa. Belum berakhir disini, Ginan tertangkap basah oleh polisi saat mencuri. Ginanpun dijebloskan kepenjara, berhari-hari bahkan berbulan-bulan. Hidup Ginan amat dramatis. Mulai dari overdosis karena narkoba, dijauhi teman, putus cinta, mengecewakan keluarga, masuk penjara, mencoba narkoba suntik, kabur dari pesantren, diusir dari rumah, masuk rumah sakit jiwa, kehilangan orang tercinta, dan pada akhirnya dokter menyatakan Ginan terinveksi HIV. Namun, Ginan bertekad untuk bangkit.

“Saat berada dititik terendahnya, seseorang tak punya pilihan lain kecuali berjuang untuk bangkit dan memperbaiki hidupnya sendiri” (Hal 90).
Ginan mengikuti rehabilitasi di Malaysia. Selesai rehabilitasi, Ginan kembali menjalani kuliah. Ternyata Ginan berhasil lulus dan diwisuda. Tak cukup sampai disitu, Ginan mendirikan Komunitas Rumah Cemara. Tak lama, Ginan dan teman-temannya berhasil berangkat ke Homeless Cup di Paris, serta mengharumkan nama Indonesia.

“Saya percaya pada hukum alam yang berlaku sepanjang masa: Semesta merespon kayakinan kita dengan sesuatu yang baik. Yang Maha Kuasa tidak pernah lengah. Tak ada satupun yang luput dari-Nya, termasuk Doa saya, “semesta, berikan kaki-kaki ini kekuatan untuk melangkah...” (hal 4).

Ginan-Sundea bercerita dengan sangat sempurna dan menjadi pelajaran penting bagi anak-anak muda lainnya. Meskipun ceritanya kurang sistematis, dan banyak ungkapan reflektif yang sulit dimengerti, Ginan-Sundea berhasil menegur para pembacanya dan membuat mereka terkesima. Buku ini sangat layak dibaca oleh anak-anak muda agar mendapatkan sudutpandang yang benar terhadap narkotika, serta oleh para orangtua agar selalu belajar dari dunia remaja.

Judul              : Melampaui Mimpi
Penulis           : Ginan Koesmayadi dan Sundea
Penerbit        : Gagas Media
Cetakan         : I, September 2014
Tebal              : xii + 328 halaman
ISBN               : 979-780-751-7
Harga             : Rp65.000


Diresensi oleh Imam Setiyo,
Pengemudi Gojek

Minggu, 19 Oktober 2014

Analisis Tentang negara islam irak dan suriah (isis) Dari Sudut Pandang Ilmu Filsafat

Analisis Tentang 
negara islam irak dan suriah 
(isis) 
Dari Sudut Pandang Ilmu Filsafat


Nama : Imam Setiyo
Program Studi : Prancis
NPM : 130 6455 910
TUGAS MATA KULIAH FILSAFAT



*Sebelumnya Mohon Maaf Karena Saya Tidak Mengkapitalisasikan Huruf isis Dalam Judul Artikel Ini Dikarenakan Sentimen Negatif Saya Terhadap isis. Terima Kasih.
 
Kata Pengantar

Di dalam tugas artikel dan opini yang diberikan oleh dosen Filsafat Dr. Eko Wijayanto M.Hum ini, penulis akan membahas tentang artikel yang berjudul Koalisi Barat Kian Aktif Terdesak Serangan NIIS, Kurdi Terapkan Taktik Baru dari Harian KOMPAS edisi Selasa 7 Oktober 2014, yang nantinya akan dianalisis berdasarkan paham-paham dalam filsafat. Oleh karena itu, penulis akan memberikan beberapa pendapat, yaitu dari penulis sendiri, yang berasaskan paham filsafat. Selain itu,  akan diberikan pula pendapat lain yang sengaja penulis ambil lewat wawancara santai untuk mendukung pendapat pribadi penulis, bersama Sdr. Aju, di Jalan Margonda Raya, tentang artikel tersebut, yang akan penulis sesuaikan dengan tema dan bahasan dalam tugas yang diberikan oleh Dr. Eko Wijayanto M.Hum ini.


Akhir kata, penulis mohon saran dan kritik yang membangun dari siapapun yang membaca tugas ini, termasuk dari Bapak Dr. Eko Wijayanto M.Hum, jika terdapat kesalahan dalam tugas ini.


Wassalamualaikum,


Selamat malam.


 


Depok,


7 Oktober 2014, 19.30 PM


 


 


 


 


Penulis





Koalisi Barat Kian Aktif

 

Terdesak Serangan NIIS, 

Kurdi Terapkan Taktik Baru

 

Koalisi Barat Kian Aktif Terdesak Serangan NIIS, Kurdi Terapkan Taktik Baru dari Harian KOMPAS edisi Selasa 7 Oktober 2014

 


SYDNEY, SENIN — Keterlibatan Barat dalam operasi militer terhadap milisi Negara Islam di Irak dan Suriah meluas. Belgia mulai mengebom mereka di Irak. Jet-jet tempur Australia dan Belanda juga telah beroperasi. Kanada menyusul. Operasi mereka baru di Irak sehingga NIIS masih leluasa di Suriah.
 

Kepala Angkatan Udara Australia Marsekal Mark Binskin, Senin (6/10), mengatakan, dua jet tempur Angkatan Udara Australia F/A18 telah memulai operasi dengan target milisi Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS) di Irak utara, Minggu malam. Namun, dalam operasi pertama itu, kedua pesawat Australia tersebut tidak melancarkan serangan. ”Dalam kesempatan ini, pesawat itu tidak menggunakan amunisi dan kembali ke markas untuk melucuti senjata dan siap melancarkan serangan mendadak di kesempatan berikut,” kata Angkatan Udara Australia.


Menurut mantan Kepala Angkatan Bersenjata Australia Peter Leahy, normal dalam operasi militer jet-jet tempur pulang tanpa melancarkan gempuran. ”Anda akan melihat hal-hal seperti ini terjadi, terutama karena kami ingin meminimalkan korban sampingan. Kami tidak ingin menyerang target yang salah,” kata Leahy pada ABC.


”Yang kami cermati dari NIIS sepekan terakhir atau lebih, mereka (NIIS) jauh lebih sulit dijadikan target. Mereka membubarkan diri dari kelompok, melakukan pola-pola penyamaran, kembali masuk ke kota-kota, dan saling merapat, serta bertahan.”


Australia telah mengerahkan sekitar 600 tentara dan sejumlah pesawat tempur dengan markas di Uni Emirat Arab (UEA).


Belanda juga mulai menerbangkan jet-jet pengebom di Irak, Minggu. Kementerian Pertahanan Belanda mengungkapkan, jet-jet pengebom F-16 telah siap sepenuhnya dikerahkan ke wilayah Irak.


Belanda telah mengirim enam F-16 plus dua cadangan untuk ambil bagian dalam operasi militer pasukan koalisi di Irak. ”Negeri Kincir Angin” juga akan mengirim 250 personel militer dan 130 pelatih bagi militer Irak.


Negara Barat anggota pasukan koalisi lainnya, Belgia, lebih agresif. Minggu lalu, jet tempur F-16 Belgia untuk pertama kali mengebom target NIIS.


Hal itu diungkapkan Kementerian Pertahanan Belgia. Dua jet tempur menjalankan pengintaian di Irak saat satu dari mereka dikontak untuk menyerang. Belgia mengirim enam pesawat pengebom F-16.


Kanada juga segera bergabung dengan pasukan koalisi. Perdana Menteri Kanada Stephen Harper mengatakan, Parlemen Kanada akan menggelar voting soal partisipasi Kanada dalam misi ”anti terorisme” enam bulan di Irak.


Jika disetujui, misi itu menjadi ekspedisi militer Kanada pertama setelah di Libya pada 2011. Menurut media setempat, Kanada akan mengirim empat hingga delapan jet tempur CF-18.


Namun, seperti yang dilakukan Perancis, Inggris, dan Denmark, partisipasi militer Australia, Belanda, Belgia, berikutnya Kanada hanya terbatas pada target NIIS di Irak. Untuk target NIIS di Suriah, Amerika Serikat selaku pemimpin koalisi hanya mengandalkan lima negara Arab: Bahrain, Jordania, Qatar, Arab Saudi, dan UEA.


Kuasai Kobani timur

Hal ini membuat milisi NIIS di Suriah tetap merajalela dan seolah belum terlemahkan. Militer Turki dan stasiun televisi Reuters memperlihatkan, Senin, milisi NIIS telah mengibarkan bendera mereka di kota Kobani timur, perbatasan Suriah-Turki.


Kota itu selama lebih dari dua pekan dikepung dan digempur milisi NIIS. Pasukan Kurdi, Unit Perlindungan Rakyat (YPG), keteteran menahan gempuran mereka. Apalagi, mereka kalah jauh dari NIIS dalam persenjataan.

Dalam kondisi terjepit, YPG menerapkan taktik baru, melawan NIIS dengan bom bunuh diri. Minggu lalu, perempuan bernama Dilar Gencxemis alias Arin Mirkan meledakkan diri saat menyerang NIIS.”Dia melempar banyak granat kepada milisi NIIS. Setelah itu, dia meledakkan diri,” kata Mustafa Bali, pejabat Kurdi di Kobani. (AP/AFP/REUTERS/SAM)

I.                  Pembahasan Artikel


Dalam artikel yang penulis ambil dari harian KOMPAS tersebut, ada beberapa poin yang telah penulis tandai seperti yang  bisa kita lihat dihalaman sebelumnya, diantaranya :


1.      “SYDNEY, SENIN — Keterlibatan Barat dalam operasi militer terhadap milisi Negara Islam di Irak dan Suriah meluas. Belgia mulai mengebom mereka di Irak. Jet-jet tempur Australia dan Belanda juga telah beroperasi. Kanada menyusul. Operasi mereka baru di Irak sehingga NIIS masih leluasa di Suriah”.



Mengapa ‘Barat’ terlihat sangat ikut campur terhadap masalah milisi ISIS? Permasalahan ini dapat kita analisis berdasarkan paham filsafat Utilitarianisme dan paham Pragmatisme.



Utilitarianisme adalah paham yang berpendapat bahwa sesuatu yang ‘baik’ adalah sesuatu yang berguna, bermanfaat dan menguntungkan. Jika tidak berguna, tidak bermanfaat dan tidak menguntungkan, maka sesuatu itu ‘tidaklah baik’. Jika kita analisa mengapa Mengapa ‘Barat’ terlihat sangat ikut campur terhadap masalah milisi ISIS, kita bisa dengan mudah menemukan alasan bahwa pihak ‘Barat’ melihat bahwa gerakan ISIS adalah sebuah gerakan yang sama sekali tidak menguntungkan mereka, tidak berguna bagi mereka, dan bahkan bisa jadi mereka menilai bahwa gerakan tersebut akan sangat berbahaya bagi mereka dimasa depan, jika tidak dibasmi sejak dari sekarang.



Pragmatisme adalah paham yang berpendapat bahwa kemampuan manusia tidaklah mutlak, tidak bisa didoktrin, atau dengan kata lain, kemampuan manusia itu bersifat relatif, tergantung pada kemampuan manusia itu sendiri. Inilah alasan yang tepat jika kita ingin menganalisa masalah keterlibatan ‘Barat’ dalam masalah ISIS. Mengapa bukan pemerintah Irak dan Suriah saja yang membereskannya? Mengapa bukan pemerintah negara-negara tetangganya saja yang bertindak? Bisa jadi, alasannya adalah – berkaitan dengan paham pragmatisme, pemerintah negara-negara tersebut tidak sanggup mengatasi masalah tersebut seorang diri.



2.      “Menurut mantan Kepala Angkatan Bersenjata Australia Peter Leahy, normal dalam operasi militer jet-jet tempur pulang tanpa melancarkan gempuran. ”Anda akan melihat hal-hal seperti ini terjadi, terutama karena kami ingin meminimalkan korban sampingan. Kami tidak ingin menyerang target yang salah,” kata Leahy pada ABC.”



Dalam Potongan artikel diatas, kita bisa melihat bahwa Koalisi ‘Barat’ yang sedang menggempur militan ISIS menggunakan paham Rasionalisme dalam bertindak. Mengapa mereka tidak menghancurkan seluruh wilayah target operasi sehingga pekerjaan mereka lebih cepat selesai? Karena mereka berpikir bahwa segala sesuatu harus dilakukan dengan rasio atau akal, serta masuk akan atau tidaknya sesuatu, sepaham dengan aliran Rasionalisme.



3.      ”Yang kami cermati dari NIIS sepekan terakhir atau lebih, mereka (NIIS) jauh lebih sulit dijadikan target. Mereka membubarkan diri dari kelompok, melakukan pola-pola penyamaran, kembali masuk ke kota-kota, dan saling merapat, serta bertahan.”



Mengapa pihak militan ISIS membubarkan diri dari kelompok, melakukan pola-pola penyamaran, kembali masuk ke kota-kota, dan saling merapat, serta bertahan? Lalu kenapa pihak koalisi ‘Barat’ tidak mampu mengatasi strategi tersebut dan terkesan tidak berdaya menghadapi pola pertahanan yang tersebar seperti itu? 



Dalam menjawab pertanyaan diatas, kita bisa meminjam perkataan René Descartes, filsuf dan matematikawan Perancis yang lahir tahun 1596, yang berbunyi “Clara et Distincta” (yang berarti jelas dan terpilah). Artinya, Sesuatu yang dibangun dan dibuat secara jelas dan tepilah-pilah atau terpisah-pisah, akan menimbulkan sebuah kebenaran dan kepastian yang tak tergoyahkan.



Hal ini sejalan dengan potongan artikel diatas, yaitu alasan mengapa ISIS  amat kuat adalah karena mereka membubarkan diri dari kelompok, melakukan pola-pola penyamaran, kembali masuk ke kota-kota, dan saling merapat, serta bertahan.



4.      “Hal ini membuat milisi NIIS di Suriah tetap merajalela dan seolah belum terlemahkan. Militer Turki dan stasiun televisi Reuters memperlihatkan, Senin, milisi NIIS telah mengibarkan bendera mereka di kota Kobani timur, perbatasan Suriah-Turki.”



Mengapa NIIS atau ISIS merajalela dan sangat kuat di Suriah? Lalu mengapa mereka (ISIS) mengibarkan bendera mereka di Kobani Timur?



Jawaban dari analisa diatas sangatlah sederhana. Kita bisa melihat lagi penjelasan tentang paham Pragmatisme yang berpendapat bahwa sesuatu yang ‘benar’ adalah sesuatu yang dapat membuktikan bahwa dirinya memang ‘benar’ dengan memperhatikan akibat-akibat dan hal-hal yang bersifat praktis.



Kita dapat mereduksi penjelasan tentang paham Pragmatisme diatas menjadi: Sesuatu yang ‘ada’ adalah sesuatu yang dapat membuktikan bahwa dirinya memang ‘ada’ dengan memperlihatkan kepada umum hal-hal yang bersifat praktis dan mudah. Hal ini senada dengan peristiwa pengibaran bendera ISIS diatas. Tujuannya ? tujuannya adalah untuk membuktikan kepada masyarakat, menarik simpati masyarakat, memancarkan pengaruh yang kuat, dan sebagai identitas diri yang akan memancing perhatian orang.


II.               Pendapat Tambahan dari Penulis


Menurut penulis, gerakan ISIS bisa muncul dikarenakan dua alasan, yaitu :


1.      Berasaskan paham Progresivisme;


2.      Berasaskan paham Idealisme.


Menurut paham Progresivisme, sebuah nilai berkembang secara terus menerus dikarenakan adanya suatu pengalaman baru yang bercampur antara individu dengan nilai-nilai yang memang sudah ada dalam suatu budaya.


Singkatnya, ISIS sudah ada sejak dulu, namun baru muncul kepermukaan sekarang. Mereka berkembang karena faktor evolusi, yaitu sebuah gerakan yang perlahan-lahan menjadi besar karena mendapat dukungan dari substansi-substansi yang ada didalam masyarakat Irak dan Suriah itu sendiri.


Sedangkan Menurut paham Idealisme, realitas yang paling benar adalah ‘ide’, sedangkan hal-hal yang terlihat dan yang ada, adalah perwujudan dari ide itu sendiri. Singkatnya, ISIS ada karena sebuah ide yang ingin membuat sebuah gerakan, tanpa memperdulikan fakta bahwa sudah ada negara yang nyata, yaitu Irak dan Suriah.


III.            Pendapat dari Masyarakat


ISIS adalah sebuah gerakan  yang memiliki tujua-tujuan tertentu. Lalu mengapa ISIS menimbulkan masalah besar? Bisa jadi, ada dua alasan yang bisa kita tebak, yaitu :


1.      Dogma/ajaran agama;


2.      Perbedaan kepentingan dengan Irak dan Suriah;


3.      Perbedaan kepentingan dengan koalisi ‘Barat’.


Menurut Saudara Aju (27), salah seorang masyarakat yang sengaja penulis minta pendapatnya untuk mendukung untuk mendukung pendapat pribadi penulis, berpendapat bahwa ketiga alasan itulah yang menyebabkan masalah ISIS sangat besar dan menimbulkan polemik.


Berdasarkan pendapat masyarakat diatas, kita bisa melihat kembali pengertian dari paham Eksistensialisme yang berpendapat bahwa manusia bertanggung jawab terhadap kemauannya yang bebas, tanpa memikirkan mana yang benar dan mana yang salah, atau dengan kata lain, kebenaran bersifat relatif, tergantung pada cara pandang individu tersebut.


IV.           Kesimpulan


Kesimpulan yang dapat kita ambil dari analisis potongan artikel yang berjudul Koalisi Barat Kian Aktif Terdesak Serangan NIIS, Kurdi Terapkan Taktik Baru dari Harian KOMPAS edisi Selasa 7 Oktober 2014 diatas, kita dapat dengan mudah menarik kesimpulan bahwa kita harus belajar melatih diri untuk berpikir secara Radikal, seperti yang dilakukan oleh Thales yang memikirkan tentang bahan alam semesta, karena dia tidak puas dengan pendapat-pendapat tentang alam semesta pada saat itu.


Berpikir secara Radikal berarti berpikir sampai sedalam-dalamnya, sampai dasar yang paling dalam, sampai jelas penyebab-penyebabnya, sampai pada kesimpulan akhirnya.


Dalam kasus ISIS, menurut penulis, tidak akan ada kekisruhan jika Koalisi ‘Barat’ berpikir secara radikal dengan cara merangkul pihak ISIS, berpikir mengapa ISIS terbentuk, berpikir mengapa ISIS sangat kuat, dan berpikir mengapa dan apa alasan-alasan yang peling mendasar berkaitan dengan gerakan ISIS itu.


V.              Sumber


Artikel “Koalisi Barat Kian Aktif Terdesak Serangan NIIS, Kurdi Terapkan Taktik Baru”, Harian KOMPAS edisi Selasa 7 Oktober 2014

Pendapat penulis

Pendapat masyarakat

 

 

[Life] Le Blog D'Imam Setiyo │ Copyright © 2009 │ Dikelola Oleh Imam Setiyo │ Menggunakan Template Blog "DarkfolioZ" Yang Dipersembahkan Oleh "Bie Blogger Template" Dan "Ipietoon" │ Blog Ini Milik Imam Setiyo Dan Dikelola Untuk Keperluan Pribadi, Bisnis, Hobi, Pendidikan, Sharing Serta Publikasi Karya Pribadi │ Hal-hal Yang Berkaitan Dengan Publikasi Yang Ada Di Blog Ini Dapat Dikomunikasikan Secara Langsung Dengan Pemilik Blog Lewat Twitter, Twitter, Maupun Lewat 0813-1830-3377 (WhatsApp, Telegram, SMS) │ Akhir Kata, Selamat Mengunjungi Blog Saya Ini Serta Blog Saya Yang Lainnya │ Lihat Juga : Bisnis Pulsa ElektrikOtodidak Bahasa InggrisEnglish ConversationEnglish For Academic PurposesPenghasilan TambahanCara Mudah Bayar TagihanBeasiswa │ -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------