Minggu, 19 Oktober 2014

Analisis Tentang negara islam irak dan suriah (isis) Dari Sudut Pandang Ilmu Filsafat

Analisis Tentang 
negara islam irak dan suriah 
(isis) 
Dari Sudut Pandang Ilmu Filsafat


Nama : Imam Setiyo
Program Studi : Prancis
NPM : 130 6455 910
TUGAS MATA KULIAH FILSAFAT



*Sebelumnya Mohon Maaf Karena Saya Tidak Mengkapitalisasikan Huruf isis Dalam Judul Artikel Ini Dikarenakan Sentimen Negatif Saya Terhadap isis. Terima Kasih.
 
Kata Pengantar

Di dalam tugas artikel dan opini yang diberikan oleh dosen Filsafat Dr. Eko Wijayanto M.Hum ini, penulis akan membahas tentang artikel yang berjudul Koalisi Barat Kian Aktif Terdesak Serangan NIIS, Kurdi Terapkan Taktik Baru dari Harian KOMPAS edisi Selasa 7 Oktober 2014, yang nantinya akan dianalisis berdasarkan paham-paham dalam filsafat. Oleh karena itu, penulis akan memberikan beberapa pendapat, yaitu dari penulis sendiri, yang berasaskan paham filsafat. Selain itu,  akan diberikan pula pendapat lain yang sengaja penulis ambil lewat wawancara santai untuk mendukung pendapat pribadi penulis, bersama Sdr. Aju, di Jalan Margonda Raya, tentang artikel tersebut, yang akan penulis sesuaikan dengan tema dan bahasan dalam tugas yang diberikan oleh Dr. Eko Wijayanto M.Hum ini.


Akhir kata, penulis mohon saran dan kritik yang membangun dari siapapun yang membaca tugas ini, termasuk dari Bapak Dr. Eko Wijayanto M.Hum, jika terdapat kesalahan dalam tugas ini.


Wassalamualaikum,


Selamat malam.


 


Depok,


7 Oktober 2014, 19.30 PM


 


 


 


 


Penulis





Koalisi Barat Kian Aktif

 

Terdesak Serangan NIIS, 

Kurdi Terapkan Taktik Baru

 

Koalisi Barat Kian Aktif Terdesak Serangan NIIS, Kurdi Terapkan Taktik Baru dari Harian KOMPAS edisi Selasa 7 Oktober 2014

 


SYDNEY, SENIN — Keterlibatan Barat dalam operasi militer terhadap milisi Negara Islam di Irak dan Suriah meluas. Belgia mulai mengebom mereka di Irak. Jet-jet tempur Australia dan Belanda juga telah beroperasi. Kanada menyusul. Operasi mereka baru di Irak sehingga NIIS masih leluasa di Suriah.
 

Kepala Angkatan Udara Australia Marsekal Mark Binskin, Senin (6/10), mengatakan, dua jet tempur Angkatan Udara Australia F/A18 telah memulai operasi dengan target milisi Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS) di Irak utara, Minggu malam. Namun, dalam operasi pertama itu, kedua pesawat Australia tersebut tidak melancarkan serangan. ”Dalam kesempatan ini, pesawat itu tidak menggunakan amunisi dan kembali ke markas untuk melucuti senjata dan siap melancarkan serangan mendadak di kesempatan berikut,” kata Angkatan Udara Australia.


Menurut mantan Kepala Angkatan Bersenjata Australia Peter Leahy, normal dalam operasi militer jet-jet tempur pulang tanpa melancarkan gempuran. ”Anda akan melihat hal-hal seperti ini terjadi, terutama karena kami ingin meminimalkan korban sampingan. Kami tidak ingin menyerang target yang salah,” kata Leahy pada ABC.


”Yang kami cermati dari NIIS sepekan terakhir atau lebih, mereka (NIIS) jauh lebih sulit dijadikan target. Mereka membubarkan diri dari kelompok, melakukan pola-pola penyamaran, kembali masuk ke kota-kota, dan saling merapat, serta bertahan.”


Australia telah mengerahkan sekitar 600 tentara dan sejumlah pesawat tempur dengan markas di Uni Emirat Arab (UEA).


Belanda juga mulai menerbangkan jet-jet pengebom di Irak, Minggu. Kementerian Pertahanan Belanda mengungkapkan, jet-jet pengebom F-16 telah siap sepenuhnya dikerahkan ke wilayah Irak.


Belanda telah mengirim enam F-16 plus dua cadangan untuk ambil bagian dalam operasi militer pasukan koalisi di Irak. ”Negeri Kincir Angin” juga akan mengirim 250 personel militer dan 130 pelatih bagi militer Irak.


Negara Barat anggota pasukan koalisi lainnya, Belgia, lebih agresif. Minggu lalu, jet tempur F-16 Belgia untuk pertama kali mengebom target NIIS.


Hal itu diungkapkan Kementerian Pertahanan Belgia. Dua jet tempur menjalankan pengintaian di Irak saat satu dari mereka dikontak untuk menyerang. Belgia mengirim enam pesawat pengebom F-16.


Kanada juga segera bergabung dengan pasukan koalisi. Perdana Menteri Kanada Stephen Harper mengatakan, Parlemen Kanada akan menggelar voting soal partisipasi Kanada dalam misi ”anti terorisme” enam bulan di Irak.


Jika disetujui, misi itu menjadi ekspedisi militer Kanada pertama setelah di Libya pada 2011. Menurut media setempat, Kanada akan mengirim empat hingga delapan jet tempur CF-18.


Namun, seperti yang dilakukan Perancis, Inggris, dan Denmark, partisipasi militer Australia, Belanda, Belgia, berikutnya Kanada hanya terbatas pada target NIIS di Irak. Untuk target NIIS di Suriah, Amerika Serikat selaku pemimpin koalisi hanya mengandalkan lima negara Arab: Bahrain, Jordania, Qatar, Arab Saudi, dan UEA.


Kuasai Kobani timur

Hal ini membuat milisi NIIS di Suriah tetap merajalela dan seolah belum terlemahkan. Militer Turki dan stasiun televisi Reuters memperlihatkan, Senin, milisi NIIS telah mengibarkan bendera mereka di kota Kobani timur, perbatasan Suriah-Turki.


Kota itu selama lebih dari dua pekan dikepung dan digempur milisi NIIS. Pasukan Kurdi, Unit Perlindungan Rakyat (YPG), keteteran menahan gempuran mereka. Apalagi, mereka kalah jauh dari NIIS dalam persenjataan.

Dalam kondisi terjepit, YPG menerapkan taktik baru, melawan NIIS dengan bom bunuh diri. Minggu lalu, perempuan bernama Dilar Gencxemis alias Arin Mirkan meledakkan diri saat menyerang NIIS.”Dia melempar banyak granat kepada milisi NIIS. Setelah itu, dia meledakkan diri,” kata Mustafa Bali, pejabat Kurdi di Kobani. (AP/AFP/REUTERS/SAM)

I.                  Pembahasan Artikel


Dalam artikel yang penulis ambil dari harian KOMPAS tersebut, ada beberapa poin yang telah penulis tandai seperti yang  bisa kita lihat dihalaman sebelumnya, diantaranya :


1.      “SYDNEY, SENIN — Keterlibatan Barat dalam operasi militer terhadap milisi Negara Islam di Irak dan Suriah meluas. Belgia mulai mengebom mereka di Irak. Jet-jet tempur Australia dan Belanda juga telah beroperasi. Kanada menyusul. Operasi mereka baru di Irak sehingga NIIS masih leluasa di Suriah”.



Mengapa ‘Barat’ terlihat sangat ikut campur terhadap masalah milisi ISIS? Permasalahan ini dapat kita analisis berdasarkan paham filsafat Utilitarianisme dan paham Pragmatisme.



Utilitarianisme adalah paham yang berpendapat bahwa sesuatu yang ‘baik’ adalah sesuatu yang berguna, bermanfaat dan menguntungkan. Jika tidak berguna, tidak bermanfaat dan tidak menguntungkan, maka sesuatu itu ‘tidaklah baik’. Jika kita analisa mengapa Mengapa ‘Barat’ terlihat sangat ikut campur terhadap masalah milisi ISIS, kita bisa dengan mudah menemukan alasan bahwa pihak ‘Barat’ melihat bahwa gerakan ISIS adalah sebuah gerakan yang sama sekali tidak menguntungkan mereka, tidak berguna bagi mereka, dan bahkan bisa jadi mereka menilai bahwa gerakan tersebut akan sangat berbahaya bagi mereka dimasa depan, jika tidak dibasmi sejak dari sekarang.



Pragmatisme adalah paham yang berpendapat bahwa kemampuan manusia tidaklah mutlak, tidak bisa didoktrin, atau dengan kata lain, kemampuan manusia itu bersifat relatif, tergantung pada kemampuan manusia itu sendiri. Inilah alasan yang tepat jika kita ingin menganalisa masalah keterlibatan ‘Barat’ dalam masalah ISIS. Mengapa bukan pemerintah Irak dan Suriah saja yang membereskannya? Mengapa bukan pemerintah negara-negara tetangganya saja yang bertindak? Bisa jadi, alasannya adalah – berkaitan dengan paham pragmatisme, pemerintah negara-negara tersebut tidak sanggup mengatasi masalah tersebut seorang diri.



2.      “Menurut mantan Kepala Angkatan Bersenjata Australia Peter Leahy, normal dalam operasi militer jet-jet tempur pulang tanpa melancarkan gempuran. ”Anda akan melihat hal-hal seperti ini terjadi, terutama karena kami ingin meminimalkan korban sampingan. Kami tidak ingin menyerang target yang salah,” kata Leahy pada ABC.”



Dalam Potongan artikel diatas, kita bisa melihat bahwa Koalisi ‘Barat’ yang sedang menggempur militan ISIS menggunakan paham Rasionalisme dalam bertindak. Mengapa mereka tidak menghancurkan seluruh wilayah target operasi sehingga pekerjaan mereka lebih cepat selesai? Karena mereka berpikir bahwa segala sesuatu harus dilakukan dengan rasio atau akal, serta masuk akan atau tidaknya sesuatu, sepaham dengan aliran Rasionalisme.



3.      ”Yang kami cermati dari NIIS sepekan terakhir atau lebih, mereka (NIIS) jauh lebih sulit dijadikan target. Mereka membubarkan diri dari kelompok, melakukan pola-pola penyamaran, kembali masuk ke kota-kota, dan saling merapat, serta bertahan.”



Mengapa pihak militan ISIS membubarkan diri dari kelompok, melakukan pola-pola penyamaran, kembali masuk ke kota-kota, dan saling merapat, serta bertahan? Lalu kenapa pihak koalisi ‘Barat’ tidak mampu mengatasi strategi tersebut dan terkesan tidak berdaya menghadapi pola pertahanan yang tersebar seperti itu? 



Dalam menjawab pertanyaan diatas, kita bisa meminjam perkataan René Descartes, filsuf dan matematikawan Perancis yang lahir tahun 1596, yang berbunyi “Clara et Distincta” (yang berarti jelas dan terpilah). Artinya, Sesuatu yang dibangun dan dibuat secara jelas dan tepilah-pilah atau terpisah-pisah, akan menimbulkan sebuah kebenaran dan kepastian yang tak tergoyahkan.



Hal ini sejalan dengan potongan artikel diatas, yaitu alasan mengapa ISIS  amat kuat adalah karena mereka membubarkan diri dari kelompok, melakukan pola-pola penyamaran, kembali masuk ke kota-kota, dan saling merapat, serta bertahan.



4.      “Hal ini membuat milisi NIIS di Suriah tetap merajalela dan seolah belum terlemahkan. Militer Turki dan stasiun televisi Reuters memperlihatkan, Senin, milisi NIIS telah mengibarkan bendera mereka di kota Kobani timur, perbatasan Suriah-Turki.”



Mengapa NIIS atau ISIS merajalela dan sangat kuat di Suriah? Lalu mengapa mereka (ISIS) mengibarkan bendera mereka di Kobani Timur?



Jawaban dari analisa diatas sangatlah sederhana. Kita bisa melihat lagi penjelasan tentang paham Pragmatisme yang berpendapat bahwa sesuatu yang ‘benar’ adalah sesuatu yang dapat membuktikan bahwa dirinya memang ‘benar’ dengan memperhatikan akibat-akibat dan hal-hal yang bersifat praktis.



Kita dapat mereduksi penjelasan tentang paham Pragmatisme diatas menjadi: Sesuatu yang ‘ada’ adalah sesuatu yang dapat membuktikan bahwa dirinya memang ‘ada’ dengan memperlihatkan kepada umum hal-hal yang bersifat praktis dan mudah. Hal ini senada dengan peristiwa pengibaran bendera ISIS diatas. Tujuannya ? tujuannya adalah untuk membuktikan kepada masyarakat, menarik simpati masyarakat, memancarkan pengaruh yang kuat, dan sebagai identitas diri yang akan memancing perhatian orang.


II.               Pendapat Tambahan dari Penulis


Menurut penulis, gerakan ISIS bisa muncul dikarenakan dua alasan, yaitu :


1.      Berasaskan paham Progresivisme;


2.      Berasaskan paham Idealisme.


Menurut paham Progresivisme, sebuah nilai berkembang secara terus menerus dikarenakan adanya suatu pengalaman baru yang bercampur antara individu dengan nilai-nilai yang memang sudah ada dalam suatu budaya.


Singkatnya, ISIS sudah ada sejak dulu, namun baru muncul kepermukaan sekarang. Mereka berkembang karena faktor evolusi, yaitu sebuah gerakan yang perlahan-lahan menjadi besar karena mendapat dukungan dari substansi-substansi yang ada didalam masyarakat Irak dan Suriah itu sendiri.


Sedangkan Menurut paham Idealisme, realitas yang paling benar adalah ‘ide’, sedangkan hal-hal yang terlihat dan yang ada, adalah perwujudan dari ide itu sendiri. Singkatnya, ISIS ada karena sebuah ide yang ingin membuat sebuah gerakan, tanpa memperdulikan fakta bahwa sudah ada negara yang nyata, yaitu Irak dan Suriah.


III.            Pendapat dari Masyarakat


ISIS adalah sebuah gerakan  yang memiliki tujua-tujuan tertentu. Lalu mengapa ISIS menimbulkan masalah besar? Bisa jadi, ada dua alasan yang bisa kita tebak, yaitu :


1.      Dogma/ajaran agama;


2.      Perbedaan kepentingan dengan Irak dan Suriah;


3.      Perbedaan kepentingan dengan koalisi ‘Barat’.


Menurut Saudara Aju (27), salah seorang masyarakat yang sengaja penulis minta pendapatnya untuk mendukung untuk mendukung pendapat pribadi penulis, berpendapat bahwa ketiga alasan itulah yang menyebabkan masalah ISIS sangat besar dan menimbulkan polemik.


Berdasarkan pendapat masyarakat diatas, kita bisa melihat kembali pengertian dari paham Eksistensialisme yang berpendapat bahwa manusia bertanggung jawab terhadap kemauannya yang bebas, tanpa memikirkan mana yang benar dan mana yang salah, atau dengan kata lain, kebenaran bersifat relatif, tergantung pada cara pandang individu tersebut.


IV.           Kesimpulan


Kesimpulan yang dapat kita ambil dari analisis potongan artikel yang berjudul Koalisi Barat Kian Aktif Terdesak Serangan NIIS, Kurdi Terapkan Taktik Baru dari Harian KOMPAS edisi Selasa 7 Oktober 2014 diatas, kita dapat dengan mudah menarik kesimpulan bahwa kita harus belajar melatih diri untuk berpikir secara Radikal, seperti yang dilakukan oleh Thales yang memikirkan tentang bahan alam semesta, karena dia tidak puas dengan pendapat-pendapat tentang alam semesta pada saat itu.


Berpikir secara Radikal berarti berpikir sampai sedalam-dalamnya, sampai dasar yang paling dalam, sampai jelas penyebab-penyebabnya, sampai pada kesimpulan akhirnya.


Dalam kasus ISIS, menurut penulis, tidak akan ada kekisruhan jika Koalisi ‘Barat’ berpikir secara radikal dengan cara merangkul pihak ISIS, berpikir mengapa ISIS terbentuk, berpikir mengapa ISIS sangat kuat, dan berpikir mengapa dan apa alasan-alasan yang peling mendasar berkaitan dengan gerakan ISIS itu.


V.              Sumber


Artikel “Koalisi Barat Kian Aktif Terdesak Serangan NIIS, Kurdi Terapkan Taktik Baru”, Harian KOMPAS edisi Selasa 7 Oktober 2014

Pendapat penulis

Pendapat masyarakat

 

About The Author
Bie, that's my name. Im just an ordinary blogger.Ea eam labores imperdiet, apeirian democritum ei nam, doming neglegentur ad vis. Ne malorum ceteros feugait quo, ius ea liber offendit placerat, est habemus aliquyam legendos id. Eam no corpora maluisset definitiones.
Share This
Subscribe Here

0 Komentar:

Posting Komentar

Jual Ebook Murah Berkualitas, dan juga menjual Buku Bekas murah Berkualitas, Imam Setiyo. Komentar yang membangun sangat dibutuhkan, demi tercapainya masyarakat yang kritis, cerdas, dan berjiwa konstruktif. -ImamMrAymem. Tiada gading yang tak retak. Seperti diatas begitu juga dibawah. Seperti didalam begitu juga diluar. Penulis mengharapkan kritik, saran serta opini dari Anda pembaca yang terhormat. Email : mr.aymem@yahoo.com atau di nomor 0838 7561 9431. Terima Kasih.

 

[Life] Le Blog D'Imam Setiyo │ Copyright © 2009 │ Dikelola Oleh Imam Setiyo │ Menggunakan Template Blog "DarkfolioZ" Yang Dipersembahkan Oleh "Bie Blogger Template" Dan "Ipietoon" │ Blog Ini Milik Imam Setiyo Dan Dikelola Untuk Keperluan Pribadi, Bisnis, Hobi, Pendidikan, Sharing Serta Publikasi Karya Pribadi │ Hal-hal Yang Berkaitan Dengan Publikasi Yang Ada Di Blog Ini Dapat Dikomunikasikan Secara Langsung Dengan Pemilik Blog Lewat Twitter, Twitter, Maupun Lewat 0813-1830-3377 (WhatsApp, Telegram, SMS) │ Akhir Kata, Selamat Mengunjungi Blog Saya Ini Serta Blog Saya Yang Lainnya │ Lihat Juga : Bisnis Pulsa ElektrikOtodidak Bahasa InggrisEnglish ConversationEnglish For Academic PurposesPenghasilan TambahanCara Mudah Bayar TagihanBeasiswa │ -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------