Minggu, 19 Oktober 2014
Cerita Singkat Kisah Hidup Dewa Api Yunani Yang Memikat Hati
Author: Imam Setiyo
| Posted at: 00:28 |
Filed Under:
By Admin,
Edukasi,
FILSAFAT,
Mitologi Romawi,
Mitologi Yunani,
Tugas Kuliah,
Tugas sekolah
HEFESTUS
Cerita Singkat Kisah Hidup Dewa Api Yunani Yang Memikat Hati
Imam
Setiyo - UTS – 1306455910 – Tugas Mata Kuliah Mitologi Yunani
Mari kita kembali ke zaman yang telah
lama silam, ketika Hera baru menikah dengan Zeus. Ia sedang menunggu kelahiran
anak pertamanya, dan sang dewi yakin akan melahirkan putra yang bakal menjadi
kebanggaan Olimpus serta buah hati orangtuanya. Tapi, yang lahir adalah
Hefestus, bayi cacat kaki dan buruk rupa, sehingga ketika Hera melihatnya, ia
segera memegang kaki bayi itu, dan Hera merasa sangat marah. Dipegangnya salah
satu kaki bayi itu lalu diputar-putarkannya diatas kepalanya. Kemudian
dilontarkannya keluar Olimpus. Bayi malah itu melayang-layang diatas daratan
dan lautan selama satu hari satu malam, dan di waktu fajar hari kedua, ia jatuh
di samudera luas dan tenggelam. Si bayi pasti akan mati dan tenggelam –
seandainya saja ia bukan Hefestus, dewa api dan pandai besi yang hidup abadi.
Dua
dewi laut, yaitu Tetis dan Eurinome iba kepada dewa cilik itu. Mereka lalu
memungut dan mengasuhnya. Hefestus dibesarkan didalam gua bawah laut yang biru,
dan sekalipun ia buruk rupa serta pincang, ia tumbuh menjadi dewa pekerja yang keras
dan baik hati. Ia amat mengasihi kedua dewi yang telah menyelamatkannya. Kita
tentu menduga bahwa karena dibesarkan oleh dua dewi laut, Hefestus juga pasti
akan menjadi dewa laut. Namun ternyata Hefestus justru menjadi dewa yang
menguasai unsur-unsur yang bertentangan dengan lingkungannya. Ia menjadi dewa
api.
Singkat
cerita, hefestus diceritakan sebagai dewa api dan pandai besi. Hefestus mencoba
memanfaatkan api, dengan cara untuk menempa benda-benda dari logam agar menjadi
indah dan bermanfaat. Ia mendirikan sebuah bengkel pandai besi di Pulau Lemnos.
Setiap hari, dari jam ke jam, dewa pincang itu terus bekerja, bekerja dan
bekerja tanpa kenal lelah. Pekerjaannya membuat tubuhnya menjadi kekar, sangat
kekar. Bahunya menjadi kuat, dadanya bidang, otot-otot lengannya keras bagai
baja. Dari sini kita bisa mengerti bahwa jika kita melakukan sesuatu dengan
sungguh-sungguh dan tekun, maka kita akan mendapatkan hasilnya, cepat atau
lambat. Hefestus digambarkan memiliki tubuh yang kuat. Tak ada satupun dewa dan
raksasa Olimpus yang memiliki lengan dan tubuh sekuat Hefestus.
Meskipun
demikian, tetap saja kakinya pincang dan tidak mampu menopang tubuhnya yang
kekar itu. Hefestus berjalan terpincang-pincang disangga tongkat, tidak seperti
dewa lainnya yang sangat gesit dan lincah kerena memiliki sayap di kaki mereka.
Ada saja ejekan dan pandangan sebelah mata dari dewa lain terhadap Hefestus.
Namun, ia tidak peduli dan ia mencurahkan seluruh hidupnya untuk pekerjaannya.
Hasilnya, ia dapat membuat benda-benda yang indah, yang tak ada satu orangpun
yang dapat menandinginya. Dari sini kita bisa belajar, jika kita diremehkan
orang lain, maka buktikanlah, bahwa dia, sebenarnya bukanlah apa-apa jika
dibandingkan dengan kemampuan anda.
Singkat cerita, Hefestus dan
Ibunya berbaikan, dan itu membuat semua dewa di olimpus sangat senang, terutama
Zeus – ayahnya Hefestus. Zeus lalu menikahkan Hefestus dengan Afrodite, dewi
yang tercantik. Namun, pernikahan mereka tidak berjalan bahagia. Hefestus,
sibuk dengan bengkelnya, dan Afrodite, sibuk dengan cermin dan kecantikannya. Kita
bisa belajar dari kasus ini, jika kita ingin pernikahan kita lancar, maka
korbankanlah hasrat-hasrat pribadi untuk sementara dan kurangi pekerjaan, usahakan
agar terjadi suatu kesepahaman.
Diceritakan pula bahwa Hefestus
membuat singgasana emas untuk ibunya yang telah membuangnya, namun Hefestus
sembari menjebak ibunya. Hefestus membuat rantai tak terlihat yang menjerat
ibunya, sampai membuat geram banyak dewa Olimpus. Diceritakan bahwa dewa Hermes
tidak mampu membujuk Hefestus untuk melepaskan Hera. Begitu pula dengan Ares,
dia tidak mampu memaksa Hefestus untuk pergi ke Olimpus, malah Ares menerima
pukulan kayu api di kepalanya. Selanjutnya Dionisus, si dewa anggur, mencoba
peruntungannya dengan membujuk Hefestus menggunakan anggur dan musik-musik
merdu. Hasilnya mengejutkan, Hefestus luluh dan bersedia dibawa ke Olimpus dan
bersedia pula untuk melepaskan ibunya, Hera dari jerata rantai tak terlihat
yang dibuatnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Komentar:
Posting Komentar
Jual Ebook Murah Berkualitas, dan juga menjual Buku Bekas murah Berkualitas, Imam Setiyo. Komentar yang membangun sangat dibutuhkan, demi tercapainya masyarakat yang kritis, cerdas, dan berjiwa konstruktif. -ImamMrAymem. Tiada gading yang tak retak. Seperti diatas begitu juga dibawah. Seperti didalam begitu juga diluar. Penulis mengharapkan kritik, saran serta opini dari Anda pembaca yang terhormat. Email : mr.aymem@yahoo.com atau di nomor 0838 7561 9431. Terima Kasih.