Mengambil Pelajaran
Berharga Dari Narkoba
Resensi
ke-1 Lolos Koran Jakarta (Sebelum Editing pihak redaksi) edisi Jumat,
24 Oktober 2014 "Mengambil Pelajaran Berharga Dari Narkoba"
Koran Jakarta - Luar biasa, sarat akan
pesan moral! Itulah kesan ketika membaca buku Melampaui Mimpi. Buku ini menjadi teguran bagi generasi muda yang ―seperti yang sedang terjadi saat ini― rentan akan krisis jati
diri dan jeratan narkotika. Buku ini mengandung pesan berharga bagi remaja yang
saat ini belum menyadari bahwa narkotika akan merenggut segalanya. Selain itu,
buku ini sekaligus sebagai motivasi untuk pembacanya. Bagaimana tidak, Ginan
yang telah melalui kehidupan yang begitu dramatis, masa kecil penuh kesedihan,
yang berlanjut hingga remaja, membuat Ginan terkena jeratan narkoba, minuman
keras, mencoba narkoba suntik, sampai terinfeksi HIV.
Judul :
Melampaui Mimpi
Penulis :
Ginan Koesmayadi dan Sundea
Cetakan :
I, September 2014
Tebal :
xii + 328 halaman
ISBN :
979-780-751-7
Harga :
Rp65.000
Ternyata, Ginan berhasil diwisuda, mengabdikan diri pada
masyarakat, bahkan berhasil berangkat ke Prancis.
Bermula ketika Ginan
menjalani hidup yang penuh dengan pertengkaran orangtuanya, sampai akhirnya
orang tuanya bercerai dan Ginan-pun kehilangan Ibu dan Kakaknya. Kehidupan itu
membuat Ginan kesulitan mencari jati diri. Hidupnya penuh dengan rasa hampa.
Bahkan, pernikahan Ayah Ginan dengan Ibu baru Ginanpun tidak mengubah apapun.
Hidupnya kosong. Masih ada luka dan trauma dalam hidup seorang Ginan. Walaupun
begitu, hidup Ginan dimasa SD tidaklah buruk, nilainya baik dan tidak
bermasalah. Namun, semua berubah ketika Ginan menginjak bangku SMP dan SMA.
Ginan mulai terjerumus. Lingkungan baru menawarkan ‘penerimaan’ membuat Ginan
jatuh cinta pada hidupnya saat itu.
Tapi, hal itu justru membuat Ginan hancur. Ginan mulai terpengaruh valium, nipam, antidepresan, putaw, bahkan narkoba suntik. Hidup
Ginan berantakan. Ginan mulai berani mencuri barang teman-temannya hanya untuk
membeli ‘barang’. Bahkan, Ginan merampok rumahnya sendiri. Ginan lalu
dipindahkan oleh orangtuanya ke Yogyakarta. Ginanpun diterima di sebuah
universitas.
Dikampus pun Ginan tetap
bermasalah. Anya, kekasih Ginan, memutuskan untuk meninggalkan Ginan. Dikampus,
teman-teman Ginan sering menemukannya terkapar di toilet dengan kondisi
overdosis. Ayahnya belum menyerah. Ginan dipesantrenkan di Ponorogo dengan harapan
Ginan bisa sembuh. Namun, kenyataan berkata lain. Ginan kabur dari pesantren.
Tak berhenti sampai disitu, takdir juga berkata bahwa Ginan harus kehilangan
salah satu keluarganya. Bahkan, Ginan juga kehilangan teman akrabnya sendiri.
Belum menyerah, Ayah Ginan
mencoba memasukkannya ke rumah sakit jiwa. Belum berakhir disini, Ginan
tertangkap basah oleh polisi saat mencuri. Ginanpun dijebloskan kepenjara,
berhari-hari bahkan berbulan-bulan. Hidup Ginan amat dramatis. Mulai dari overdosis karena narkoba, dijauhi teman,
putus cinta, mengecewakan keluarga, masuk penjara, mencoba narkoba suntik,
kabur dari pesantren, diusir dari rumah, masuk rumah sakit jiwa, kehilangan
orang tercinta, dan pada akhirnya dokter menyatakan Ginan terinveksi HIV.
Namun, Ginan bertekad untuk bangkit.
“Saat berada dititik
terendahnya, seseorang tak punya pilihan lain kecuali berjuang untuk bangkit
dan memperbaiki hidupnya sendiri” (Hal 90).
Ginan mengikuti rehabilitasi di Malaysia. Selesai rehabilitasi, Ginan
kembali menjalani kuliah. Ternyata Ginan berhasil lulus dan diwisuda. Tak cukup
sampai disitu, Ginan mendirikan Komunitas Rumah Cemara. Tak lama, Ginan dan
teman-temannya berhasil berangkat ke Homeless
Cup di Paris, serta mengharumkan nama Indonesia.
“Saya percaya pada hukum alam
yang berlaku sepanjang masa: Semesta merespon kayakinan kita dengan sesuatu
yang baik. Yang Maha Kuasa tidak pernah lengah. Tak ada satupun yang luput
dari-Nya, termasuk Doa saya, “semesta, berikan kaki-kaki ini kekuatan untuk
melangkah...” (hal 4).
Ginan-Sundea bercerita
dengan sangat sempurna dan menjadi pelajaran penting bagi anak-anak muda
lainnya. Meskipun ceritanya kurang sistematis, dan banyak ungkapan reflektif
yang sulit dimengerti, Ginan-Sundea berhasil menegur para pembacanya dan
membuat mereka terkesima. Buku ini sangat layak dibaca oleh anak-anak muda agar
mendapatkan sudutpandang yang benar terhadap narkotika, serta oleh para
orangtua agar selalu belajar dari dunia remaja.
Judul :
Melampaui Mimpi
Penulis :
Ginan Koesmayadi dan Sundea
Cetakan :
I, September 2014
Tebal :
xii + 328 halaman
ISBN :
979-780-751-7
Harga :
Rp65.000
Diresensi
oleh Imam Setiyo,
Pengemudi Gojek
About The Author
Bie, that's my name. Im just an ordinary blogger.Ea eam labores imperdiet, apeirian democritum ei nam, doming neglegentur ad vis. Ne malorum ceteros feugait quo, ius ea liber offendit placerat, est habemus aliquyam legendos id. Eam no corpora maluisset definitiones.
Subscribe Here
0 Komentar:
Posting Komentar
Jual Ebook Murah Berkualitas, dan juga menjual Buku Bekas murah Berkualitas, Imam Setiyo. Komentar yang membangun sangat dibutuhkan, demi tercapainya masyarakat yang kritis, cerdas, dan berjiwa konstruktif. -ImamMrAymem. Tiada gading yang tak retak. Seperti diatas begitu juga dibawah. Seperti didalam begitu juga diluar. Penulis mengharapkan kritik, saran serta opini dari Anda pembaca yang terhormat. Email : mr.aymem@yahoo.com atau di nomor 0838 7561 9431. Terima Kasih.